Hari ini, aku ingin menuliskan perjalananku bersama Pak Bambang dari Caraka Tembakau Indonesia (CTI) ke Kecamatan Besuki, Situbondo—dulu bagian dari eks Karesidenan Besuki. Agenda tambahan ini satu jalur berangkat dari Maesan, Bondowoso ke arah Panarukan menuju Besuki sebelum kembali pulang ke Maesan
Besuki memiliki sejarah panjang sebagai titik awal perkembangan perkebunan tembakau di wilayah timur Jawa Timur. Sejak era kolonial, tembakau telah menjadi urat nadi masyarakat setempat, awalnya sebagai sentra tembakau Besuki-NO, kemudian beralih ke tembakau Virginia, dan kini menjadi penghasil tembakau rajangan.

Salah satu peninggalan sejarah yang menarik adalah Gedung Pemerintahan Karesidenan Besuki , yang pada masanya menaungi wilayah Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi. Besuki sendiri telah berusia 258 tahun dan sejak era VOC sudah menjadi kawasan perdagangan yang cukup diminati. Sejarah panjang ini masih terasa dalam denyut kehidupan masyarakatnya yang hingga kini tetap menjadikan tembakau sebagai sumber penghidupan.

Keunikan Besuki juga menginspirasi pembuatan cerutu robusto seri Besuki produksi CTI. Cerutu ini menjadi manifestasi dari perjalanan sejarah yang kita saksikan saat ini—sebuah penghormatan terhadap warisan pertembakauan di Besuki yang terus bertahan dan berkembang.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang perjalanan kami simak melalui kanal YouTube TembakauFolklore dengan tema Besuki Heritage dan Bertahan dengan Si Daun Emas.
Setiap perjalanan ke tempat-tempat bersejarah seperti Besuki selalu memberikan wawasan baru tentang bagaimana industri tembakau tetap hidup dan menghidupi masyarakat. Warisan ini tidak hanya tentang tembakau, tetapi juga tentang sejarah, budaya, dan semangat yang tetap bertahan di tengah modernisasi dan pergeseran dinamika budaya masyarakat.
Your writing style is engaging; I never get bored perusing your articles.