Dinamika Pekerja Perempuan di Sektor Tembakau: Kisah di Gudang Sortasi PT. Mangli Djaya Raya Jember

Di balik setiap cerutu yang memiliki rupa, aroma, dan rasa yang khas, terdapat tangan-tangan perempuan yang bekerja di gudang sortasi PT. Mangli Djaya Raya (MDR) di Jember. Mereka adalah pahlawan ekonomi keluarga, yang telah mengabdikan diri dalam industri tembakau selama bertahun-tahun.

Sejarah PT. Mangli Djaya Raya

Didirikan pada tahun 1960, PT. Mangli Djaya Raya telah menjadi salah satu pabrik tembakau terkemuka di Indonesia. Sejak awal berdirinya, perusahaan ini telah menjadi tempat bagi banyak perempuan untuk mencari nafkah. Beberapa pekerja bahkan telah menghabiskan lebih dari 40 tahun di MDR, menunjukkan dedikasi dan komitmen mereka terhadap pekerjaan ini.

Perempuan Tangguh di Gudang Sortasi

Ketika ditanya tentang berapa lama mereka telah bekerja di sini, banyak dari mereka menjawab dengan bangga, “Molai gik peraben” (Sejak belum nikah), yang menunjukkan bahwa mereka telah memulai karir mereka di usia belasan tahun. Pekerjaan di gudang sortasi bukanlah hal yang mudah. Mereka harus memilah dan mengolah daun tembakau dengan teliti, memastikan bahwa setiap daun memenuhi standar kualitas yang tinggi.

Proses ini tidak hanya membutuhkan keterampilan, tetapi juga ketahanan fisik. Para perempuan ini bekerja dalam kondisi yang kadang-kadang menantang (naik ke tumpukan tembakau yang tinggi) tetapi semangat mereka untuk keluarga mereka tidak pernah pudar.

Peran Ekonomi Perempuan

Peran perempuan di sektor tembakau sangat penting, terutama dalam konteks ekonomi keluarga. Banyak dari mereka adalah tulang punggung keluarga, membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memberikan pendidikan bagi anak-anak mereka. Dengan penghasilan yang mereka peroleh, mereka mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.

Dinamika pekerja perempuan di sektor tembakau, adalah cerminan dari ketahanan dan semangat juang yang luar biasa. Mereka bukan hanya sekadar pekerja, tetapi juga pejuang ekonomi yang berkontribusi pada keberlangsungan hidup keluarga dan masyarakat. Melalui tangan mereka, cerutu yang memiliki rupa, aroma, dan rasa yang khas tercipta, dan kisah mereka benar-benar ada dan patut diakui.

Dengan memahami dan menghargai peran mereka, kita dapat lebih menghargai setiap cerutu yang kita nikmati, karena di baliknya terdapat cerita dan perjuangan yang tak ternilai.