Tahun ini, saya berkesempatan untuk berkunjung ke kebun tembakau, hal menarik sebab musim tanam kali ini di rintis oleh seorang petani muda yang hijrah dari Jakarta dan juga milik petani NO-TA di Kecamatan Wuluhan, Jember. Berikut catatan kami sambi menikmati cerutu dan kopi.
Wuluhan: Tanah Subur untuk Tembakau
Kecamatan Wuluhan terletak di bagian selatan Kabupaten Jember, berbatasan langsung dengan pegunungan dan laut. Kombinasi topografi dan iklim di wilayah ini sangat mendukung pertumbuhan tanaman tembakau. Tak heran jika masyarakat di sini telah menanam tembakau secara turun-temurun, mempertahankan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Menyaksikan Proses Panen dan Pengolahan Tembakau
Selama kunjungan ini, saya berkesempatan untuk melihat lebih dekat tahapan budidaya tembakau termasuk saat daun udah berusia sekitar 70 hari siap untuk dipanen. Pada tahap ini, daun-daun tembakau dipetik dengan hati-hati untuk memastikan kualitas terbaik.
Setelah dipanen, tembakau melalui proses pengeringan dengan metode air drying yang memakan waktu sekitar 25 hari. Proses ini sangat penting untuk menghasilkan cita rasa dan aroma tembakau yang khas.
Harapan untuk Petani Tembakau
Bertani tembakau bukanlah pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan ketekunan, pengetahuan, dan cuaca yang mendukung agar hasil panen berkualitas tinggi. Semoga musim tanam 2024 ini membawa keberkahan bagi para petani, dengan produksi yang baik dan harga jual yang menguntungkan. Dengan demikian, kesejahteraan petani tembakau pun bisa meningkat.
Saksikan dokumentasi lengkap kami dalam format video di channel TembakauFolklore: PULANG DARI JAKARTA MENJEMPUT BUDAYA TEMBAKAU DI DAERAH
I’ve been having a hard time with this issue, thanks for offering some clarity.