Suasana hari raya masih terasa, meski beberapa minggu berlalu. Silaturahmi bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi menjadi ajang untuk mensyukuri hidup akan pengalaman kami maaing-masing yang berbeda. Ada yang kerja di instansi ada juga yang tetao kerja di bengkel. Begitulah yang kami rasakan saat bertemu kembali dengan kawan-kawan lama semasa di komunitas Saka di desa. Berawal dari obrolan santai, kami sepakat untuk menyusuri Sungai Kalijompo, naik ke kebun, dan mengakhiri perjalanan dengan makan bersama di sore hari, di pinggir sungai.
Dengan semangat kebersamaan, keceriaan kami mulai bergulir, sambil menikmati aliran sungai jernih dan suara gemericik memberikan sentuhan ketenangan yang jarang kami dapat di tempat kami tinggal. Berjalan melewati kerikil sungai dengan hembusan angin dari pepohonan di sepanjang jalur menambah semangat kami.

Kami lanjutkan ke titik lebih tinggi, mendaki bukit menuju kebun kopi dan karet. Jalur yang kami lalui cukup landai namun kami belum terbiasa, membuat kami benar-benar ngetes fisik. Nafas mulai tersengal, kaki terasa berat. Sepanjang perjalanan, kami menemui juga pohon durian, sengon yang besar, randu yang rindang, serta mahoni yang memberi keteduhan. Begitu banyak jenis pepohonan yang menambah kesan asri dan alami pada perjalanan ini.
Setelah perjalanan yang cukup melelahkan, kami tiba di sebuah tempat yang cocok untuk beristirahat. Sepatu kami lepas, bekal dikeluarkan dan makan di alam terbuka terasa lebih nikmat. Sebagai penutup, dan sore masih panjang sebatang cerutu kami nikmati pelan-pelan.


Hari itu, kami bukan hanya bersilaturahmi, tetapi juga mengisi kembali jiwa dengan energi positif dari alam. Mensyukuri hidup, menikmati alam, dan menguji fisik dalam satu perjalanan yang berkesan.
Salam Lestari!
Salam Cigar!